Sebelum pergi Free Ex diberi bekal Premiun Rp. 15.000,- atau sekitar 2.5 Liter lagi pula posisi sudah "merah". Odometer pun dicatat 29.120. Yang menjadi tujuan Free EX kali ini ke arah barat. Engine on. Berangkat…!!!. Mungkin karena susana masih lebaran perjalanan ke Cimahi terhitung kosong, si Orange bisa melaju dengan cepat. Hanya ketika memasuki Padalarang terlihat agak padat. Meski si Orange bertampang bohay tapi bukan berarti mengurangi kelincahannya. Setelah keluar dari Padalarang lalu lalang kendaraan lebih terlihat longgar ditambah dengan kuliatas jalan yang baik, gas langsung dipelintir lebih dalam hingga jarum spido berada di angka 70. Kecepatan coba dipertahankan walau sesekali menambah kecepatan tuk mendahului beberapa motor dan mobil. Ternyata diantara yang bermotor ada juga mereka yang mudik dengan membawa keluarga atau teman. Bila diperhatikan kondisi mereka, sepertinya keselamatan tidak menjadi prioritas hingga ada beberapa motor yang membawa muatan yang terlalu berlebihan. Membahayakan. Bahkan selama perjalanan saya melihat beberapa kecelakaan. Jalan dari Padalarang ke Cianjur jalannya bagus. Berbeda jalan dari Cianjur ke Cipanas. Bergelombang. Ada motor yang terjungkal ke selokan. Entah apakah terlalu cepat memacu motor hingga kehilangan handling atau terlalu di sisi kiri.
Terlalu asyik ber-KYMCO ria, sampai-sampai baru tersadarkan setiap melewati jalan bergelombang spion kanan bergetar keras. Setelah diperhatikan dudukanya kurang kokoh ditambah harus menahan beban dari geba - winshield. Pandangan sisi kanan menjadi agak pincang. Kalau sudah kembali ke Bandung harus segera dilakukan perbaikan.
Lama berjalan. Hawa sejuk segera meneyelimuti tubuh. Laju dikurangi perlahan. Melihat lingkungan sekitar. Cipanas!!! Segera jam tangan dilihat. Cepat juga hanya perlu 2 jam. Hawa sejuk seperti ini jadi teringat ketika melakukan perjalanan Bandung – Subang. Jalurnya sejuk dan memicu adrenalin. Terus… terus… didepan terdapat petunjuk jalur ke puncak. Terbesit meneruskan tapi tak jauh setelah meninggalkan Cipanas, kemacetan sudah menghadang. Niat untuk meneruskan di urungkan.
Waktu belum terlalu siang. Sambil jalan perlahan dikeluarkan Nokia 2865i dari tas pinggang. Lumayan sinyalnya ada satu bar. Cuman apakah bisa menelepon atau tidak? Perlu dicoba. Saatnya mencari transit ke dua. Seharusnya ada Masjid. Tempat yang tepat tuk rebahan sesaat. Sambil terus membawa si Orange ke arah Bandung. Tidak terlalu besar tapi telihat resik dan terawat. Dan Free EX pun di arahkan rehat.
Cukup lama menghabiskan waktu disini. Apalagi pemandangannya indah. Sambil duduk disamping pelataran masjid coba lagi apakah StarOne berfungsi? Kali ini mengirim SMS. Lama juga. Dilayar hanya bertuliskan Sending dengan animasinya. Pertama gagal. Kesempatan kedua, sama nihil. Sinyal satu bar tidak membantu. Dalam kondisi nyala pun tidak bisa digunakan. Nokia dikondisikan mati toh nyalapun tidak bisa dipakai.
Hari beranjak sore. Bandung tercinta menanti kehadiranku. Karena kondisi jalan sudah mulai tergambar. Maka si Orange berlari di 70-80 KM/J. Raungannya pun menggema. Beberapa kendaraan dilalui. Pejalan pulang tidak terlalu menemui kendala.
Lampu merah menyadarkanku bahwa sekarang sudah di Padalarang. Jam tangan kembali dilihat. Amzing kali ini hanya 1.5 jam. Walah… walah…. Di Cimahi jalan kembali santai. Masuk kembali ke kota rasanya aneh, kembali bertemu dengan kesemerawutan lalu lintas. Persediaan bahan bakar kembali menunjuk di area merah. Odometer dicatat. 29.290. Menarik. Tidak sabar sampai dirumah dan menghitung berapa "haus"-nya Free EX menenggak Premium.
Sesampainya dirumah kondis pintu semua terkunci. Kosong. Orang-orang rumah sepertinya sedang pergi. Setelah semuanya terasa segar. Cepat-cepat calculator di raih. 1:68. Fantastis. Tapi tidak juga perjalan dalam kota dengan Orange Free EX sekitar 1:50 – 1:55.
3 comments:
Weleh komentar pertama kok spam :-?
Ceritanya bagus, terutama report konsumsi BBMnya, berarti konsumsi terbaik bisa melibas konsumsi matic lain yang bisa 70-an km/liter.
68 km/liter itu khan hasil rata-rata 170-an km. Di dalam range itu pasti ada best dan worst.
Yang pasti kondisi kepadatan jalan sangat berpengaruh.
mungkin karena jalan menurun kayaknya, kalo nanjak terus lain cerita barangkali jadi 1 ; 15 he he he
yang jelas sepengetahuan sayah selama jalan bareng free ex selalu membuat iri metica ku , bandingannya kalo jalan jalan , sayah isi 3 kali dia mah cukup 2 kali ... sungguh mengesalkan
Post a Comment